Apabila seseorang ditanya. Manakah
yang lebih menyenangkan, apakah menjadi seorang siswa ataukah mahasiswa? Maka
cenderung orang lebih memilih menjadi seorang siswa. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Karena dalam pemikiran seseorang kehidupan menjadi seorang siswa
adalah masa-masa yang paling menyenangkan. Kita hanya dituntut mengikuti aturan
dan mengikuti pelajaran di sekolah, tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Bahkan
sebagian orang malah menganggap sekolah untuk bermain. Sebagian besar waktunya
dihabiskan untuk bermain, tidak di sekolah maupun di rumah. Datang ke sekolah
belajar, bermain, pulang, makan, istirahat, bermain lagi, begitu seterusnya.
Tapi lain halnya dengan seorang
mahasiswa. Selain dituntut belajar, seorang mahasiswa dituntut untuk survive.
Bertahan dalam menghadapi segala persoalan hidup sendiri. Jika mampu maka dia
sukses menjadi seoarang mahasiswa, jika tidak maka dia gagal menjadi seorang
mahasiswa. Hal itu yang menjadi ketakutan sendiri bagi seorang mahasiswa.
Karena hal yang tersulit yang akan dihadapi adalah justru persoalan hidup yang
semakin banyak dan rumit, bukan permasalahan studinya. Untuk itu diperlukan
strategi khusus agar menjadi seorang mahasiswa yang sukses, diantaranya mampu
memanaj waktu dengan baik, mampu mengontrol diri, serta mampu menjaga hubungan
sosial.
1.
Memanajemen
waktu
“Waktu adalah uang”, begitu kata
pepatah. Namun lain halnya dengan seorang mahasiswa, pepatah itu bisa berubah
menjadi “Waktu adalah kurang”. Waktu menjadi sesuatu yang sangat penting dari
sederetan daftar hal-hal penting dalam kehidupan mahasiswa. Bagaimana tidak?
Mahasiswa dituntut untuk mampu memanaj waktu yang 24 jam itu agar cukup untuk
memenuhi kebutuhannya. Bahkan bagi sebagian mahasiswa, waktu yang 24 jam itu
kurang baginya. Dalam sehari mungkin dia memerlukan waktu 2X24 jam untuk
memenuhi segala tuntutan hidupnya. Mulai masalah tugas yang menumpuk, kuis yang
tiada hentinya, ujian yang semakin susah, sampai persoalan hidup yang seolah
tidak bosan menghampiri kita. Untuk mengatasi itu semua, mulai dari sekarang
buatlah jadwal kegiatan sehari-hari kita, bila perlu buat juga jadwal untuk
kegiatan jangka panjang. Kurangi kegiatan-kegiatan yang kurang penting dan
utamakan kegiatan yang paling penting. Dengan begitu hidup kita lebih teratur
dan lebih disiplin dalam menghargai waktu.
2.
Mengontrol
diri
Tidak semua orang mampu mengontrol
diri. Mengontrol keinginan serta gejolak-gejolak yang muncul dalam dirinya.
Hanya orang-orang sukseslah yang mampu melakukan itu semua. Coba saja sudah
berapa banyak mahasiswa yang berhenti kuliah karena tidak mampu mengontrol
dirinya, tidak mampu untuk menahan keinginannya melakukan hal-hal yang tidak
penting dan lebih fokus ke kuliahnya. Berapa banyak juga mahasiswa yang tidak
mampu menyelesaikan kuliahnya karena tidak mampu mengontrol dirinya, tidak
mampu mengatasi kekurangannya dan lebih fokus pada kemampuan yang ia miliki?
Jawabannya banyak, lebih dari satu. Karena untuk itu semua diperlukan
kedewasaan dalam mengontrol diri. Dewasa dalam menghadapi segala persoalan
hidup. Dan segala persoalan hidup hanya akan terselesaikan dengan pemikiran,
bukan emosi. Biasakan melihat persoalan sebagai sebuah ujian, bukan hambatan.
Dengan begitu Insya Allah segala persoalan hidup dapat kita atasi.
3.
Menjaga
hubungan sosial
Kita tahu bahwa kita hidup di dunia
ini tidak sendirian. Kita sangat membutuhkan bantuan orang lain disadari atau
tidak. Pada prinsipnya manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk
sosial, begitu kata Aristoteles. Hubungan sosial dapat terbentuk dalam
lingkungan keluarga, kampus, maupun masyarakat. Baik itu dengan orangtua maupun
saudara, teman maupun dosen. Dalam berhubungan dengan manusia lain pasti akan
muncul gesekan-gesekan antara yang satu dengan yang lainnya. Dari gesekan itu
muncullah persoalan. Baik persoalan pribadi maupun persoalan umum. Misalnya,
karena keberhasilan kita, ada orang yang tidak suka kepada kita.
Untuk itu berhati-hatilah dalam
menjaga sikap kita di lingkungan sosial. Jangan sampai keberadaan kita di
tengah-tengah mereka menjadi musibah tetapi justru sebaliknya menjadi berkah
bagi mereka. Dalam menjaga hubungan baik dapat kita wujudkan dengan 3S yakni
salam, senyum, dan sapa. Biasakan mengucapkan salam bila bertemu orang lain,
jika berat cukuplah dengan tersenyum. Karena dengan tersenyum orang lain akan
menilai baik diri kita. Selain itu menjadi nilai ibadah tersendiri bagi kita.
Dengan begitu hubungan sosial kita akan baik dan akan mempengaruhi kuliah kita.
Hidup kita menjadi tenang tanpa beban. Tidak kesulitan dalam menghadapi
persoalan hidup jika ada pun orang lain dengan tangan terbuka membantu kita dan
akhirnya kita pun sukses menjalani kehidupan kita menjadi seorang mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar